Hiu berjumbai (Chlamydoselachus anguineus) memperoleh namanya dari enam pasang nya frill seperti insang. Ini adalah salah satu dari dua spesies yang tersisa dari keluarga kuno yang tanggal kembali 80 juta tahun.
Menunjukkan beberapa fitur primitif, hiu berjumbai sering disebut sebagai "fosil hidup". Ini mencapai panjang 2.0 m dan memiliki kulit coklat gelap, tubuh seperti belut, berpanggul, dan sirip dubur yang berada di belakang.
Hiu Prasejarah (img: dailymail.co.uk) |
Hiu Prasejarah (img: dailymail.co.uk) |
Hiu Prasejarah (img: dailymail.co.uk) |
Biasanya spesies ditemukan lebih pada 1.500 meter tapi jarang menemukan mereka di bawah 1.200 meter, menurut situs SETFA. Hiu ini memiliki punggung, sirip perut dan dubur menjelang akhir belakang tubuhnya. Rahang panjang dan fleksibel berarti dapat menelan seluruh mangsanya sementara giginya klem bawah dapat membuat mangsa sulit lari dari cengkeraman nya.
Beberapa literatur menunjukkan bentuk tubuh yang memungkinkan untuk makan bersama celah-celah pada cumi, ikan bertulang dan hiu lainnya. Sebuah hati yang besar dikemas dengan minyak low-density dan hidrokarbon memungkinkan untuk mempertahankan daya apung netral di kedalaman.
Mr Boag mengatakan, ini adalah penampakan pertama dari spesies hidup oleh manusia. "Ini memang terlihat berusia 80 juta tahun. Kelihatannya prasejarah, sepertinya itu dari waktu lain," katanya.
Hiu yang tertangkap dari kedalaman 700 meter ini panjangnya dua meter. Menurut situs SETFA, biasanya spesies ini ditemukan pada kedalaman lebih dari 1.500 meter dan jarang ditemukan di bawah 1.200 meter.
(ref: pikiran-rakyat.com, dailymail)
Post a Comment